Panduan Riyadhoh, Jalan untuk Mendekat dan Mengenal Allah SWT

Bagi siapa yang sedang menghadapi masalah, baik masalah kehidupan seperti hutang belum lunas-lunas, sulit mencari jodoh atau mendapatkan anak, atau juga masalah rumah tangga, pekerjaan dan lain sebagainya, be-riyadhoh (melatih) diri untuk lebih mengenal Allah bisa menjadi jalan keluarnya.

 

“Siapa saja yang berjalan menuju Allah, Allah akan berlari menuju dia. Siapa yang berlari menuju Allah, maka Allah akan melompat kepadanya”.

 

Kata Riyadhoh diambil dari kata Ar-riyadhu, Ar-raudhu yang memiliki makna sama dengan At-tamrin; yaitu: latihan atau melatih diri.

 

Dalam riyadhoh, kita berlatih untuk membiasakan diri melaksanakan ibadah-ibadah mahdhoh (ritual) dan ghairu mahdhoh (non ritual). Sehingga, kedua macam ibadah ini menjadi budaya hidup atau kebiasaan kita sehari-hari.
 

Berikut rincian riyadhoh dalam ibadah mahdhah:

  • Jaga shalat Tahajjud 8 rakaat + witir 3 rakaat.
  • Jaga shalat Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya, (khusus soal shalat, terkandung di dalamnya menjaga berjamaah, di masjid, lengkap dengan qabliyah dan ba’diyahnya. Juga ada sunnah tahiyyatul masjid, sebagai tanda kita datang sebelum waktunya adzan).
  • Jaga membaca Surat Al Waaqi’ah sesudah Shubuh atau sesudah Ashar (boleh dipilih).
  • Jaga shalat Dhuha 6 rakaat, atau bisa juga 12 rakaat.
  • Baca dzikir usai shalat, plus bacaan Yaa Fattaah Yaa Rozzaaq 11 x, plus ayat kursi, plus Surat Al Ikhlas 3x. Ini dilakukan setiap usai shalat 5 waktu.
  • Khusus usai shalat Subuh dan Ashar, ditambah 4 ayat terakhir surah Al Hasyr.
  • Jaga setiap hari membaca 300 x Laa hawla walaa quwwata illaa billaah, boleh hanya 100 x dan boleh dibagi-bagi di 5 waktu shalat.
  • Jaga setiap hari baca Istighfar 100 x.
  • Jaga setiap hari baca Subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil ‘adzhim 100 x di pagi hari dan 100x sore hari. (Boleh dibaca sehabis Dhuha dan sehabis Ashar/jelang Maghrib).
  • Jaga setiap hari baca Surat Yaasiin (waktunya bebas, kapan saja, yang penting 1 hari 1 x).
  • Tutup malam dengan shalat sunnah 2 rakaat; baca Al Kafirun di rakaat pertama, Al Ikhlas di rakaat kedua. Setelahnya baca salah satu dari As Sajdah, Al Mulk, atau Ar Rahman.

Salah satu kedahsyatan riyadhoh adalah kehebatan Sholat Dhuha. Hal ini seperti yang telah diwasiatkan oleh Nabi Muhammad SAW: 

 

“Barangsiapa mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.”  (HR. Tirmidzi dari Anas ra).

 

“Di setiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu ”

 

Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, yang atasnya masing-masing dia bersedekah, setiap sendi satu sedekah. 

 

Para sahabat bertanya: siapa yang sanggup melakukan itu ya rasulullah? 

 

Beliau berkata: menghilangkan dahak (kotoran) di masjid, atau membuang sesuatu yang mengganggu di jalan, maka bila tidak sanggup cukup diganti dengan dua raka’at shalat dhuha yang pahalanya serupa dengannya.

 

Kemudian bentuk riyadhoh yang lain adalah (seperti yang dikemukakan Ustadz Yusuf Mansur), adalah menghindari dari, atau bertaubat atas 10 dosa besar dari:

  1. Syirik
  2. Meninggalkan Shalat
  3. Durhaka kepada orangtua
  4. Berzina
  5. Rizqi yang haram
  6. Mabok
  7. Memutus tali silaturrahim
  8. Berbohong (menuduh orang berzina, memberikan saksi palsu, berbohong lainnya)
  9. Kikir atau pelit
  10. Ghibah atau menggunjingkan orang lain

Post a Comment

Previous Post Next Post