Lulusan santri memang kerap kali di streotipe kan dengan pendidikan agama yang tidak jauh dengan profesi berbau agama. Namun hal ini bisa lebih dikembangkan melalui pengembangan kurikulum yang ada.
Pada kesempatan kali ini blog kosngosan akan membahas seputar peran
pesantren dalam menghasilkan santri yang melek terhadap teknologi dan
informasi, supaya nantinya tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan
yang namanya startup.
Saat ini pertumbuhan bisnis di Indonesia cukup signifikan yang
dibuktikan dengan adanya 4 startup berstatus Unicorn seperti Gojek,
Traveloka, BukaLapak, Grab dan sebagainya sangat banyak berperan dalam
kehidupan masyarakat moderen di Indonesia saat ini. Mereka menawarkan
produk dan jasa yang memudahkan kehidupan, sehingga diperlukan oleh
masyarakat.
Tentunya hal ini menjadi tantangan baru bagi pondok pesantren, dalam
menambahkan kurikulum seperti komputer dan teknologi informasi menjadi
salah satu pilihan mata pelajaran. Belajar bahasa pemograman disamping
bahasa Arab, bisa menjadi pilihan untuk kegiatan ekstrakulikuler, atau
justru dipadukan dengan mata pelajaran utama.
Dengan adanya pemahaman agama yang kuat, serta ilmu pemograman, lulusan
santri akan bisa menghasilkan startup yang kuat, untuk membantu kegiatan
keagamaan misalnya seperti dibidang zakat, masjid go online dan inovasi
lainnya.
1. Bisnis Startup Pesantren
Kita lihat seperti start up warung pintar yang memiliki ide awal
mengembangkan warung rakyat dengan memanfaatkan teknologi modern
menawarkan kemudahan dan kecepatan. Warung pintar, Saat ini sudah
berkolaborasi dengan banyak warung pintar di Indonesia.
Para santri saat ini dituntut bukan hanya berfokus pada ilmu agama saja,
tetapi juga harus mengembangkan keterampilan dibidang teknologi
informasi untuk menjawab tantangan zaman yang semakin maju.
Oleh karena itu, selain penambahan kurikulum di pondok pesantren,
pemerintah juga diharapkan dapat memberikan beasiswa yang lebih banyak
untuk santri dalam mengembangkan passion mereka di bidang teknologi dan
informasi
Adanya kolaborasi antara pondok pesantren, pemerintah daerah, BUMN dan
BPPT, mengadakan seminar atau pelatihan di bidang enterpreneurship
teknologi informasi untuk meningkatkan sumber daya manusia.
2. Bisnis Pertanian Modren
Pesantren sangat erat kaitannya dengan alam, dan santri juga biasanya
memiliki tugas untuk mengelola lahan. Oleh karena itu bagaimana kalau
peluang bisnis pertanian ini digenjot dengan maksimal oleh para
pengelola pesantren? Bisnis produk pertanian menjadi salah satu
kebutuhan primer manusia, seperti beras, sayuran, buah-buahan, dan bahan
mentah khas pertanian lainnya.
Tentunya dengan sentuhan teknologi, maka target konsumen dari hasil
pertanian ini tentu saja adalah masyarakat perkotaan, namun kamu bisa
bekerjasama dengan warga pedesaan untuk mengembangkan bisnis pertanian
sistem modren ini akan lebih baik lagi. Pesantren bisa bekerjasama
dengan pasar modren untuk memasarkan hasil pertaniannya.
3. Bisnis Peternakan Berkelanjutan
Selain pertanian, peternakan adalah salah satu bidang yang juga cukup
akrab dengan kegiatan pesantren. Ternak seperti kambing, sapi atau domba
sering kali diternak dan dikembangkan oleh santri dalam mendapatkan
pendapatan tambahan. Akan tetapi produksinya bisa lebih dimaksimalkan
lagi.
Mulailah melakukan riset ternak apa yang palign dibutuhkan disekitaran
tempat tersebut. Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, kita bisa
memaksimalkan sistem peternakan yang ada, misalnya dengan kandang ayam
diatas dan kolam ikan lele dibawah, dan sebagainya.
4. Usaha Konveksi Pakaian Muslim
Bisnis konveksi seperti baju muslim dan muslimah memang tidak ada
matinya. Seiring perkembangan zaman, bisnis ini semakin digandrungi oleh
masyarakat milenial dengan metode penjualan online. Para santri juga
bisa memulainya. Seperti apa? Salah satunya dengan adanya kegiatan
ekstrakulikulier yang dibuat oleh pesantren.
Pelatihan menjahit kepada santri, dan membuat pakaian untuk dijual
menjadi salah satu pilihan yang bisa diambil. Dengan memanfaatkan metode
prommosi online, seperti lewat media sosial, toko online atau numpang
lapak di e-commerce, bisa meningkatkan penjualan. tentunya buat label
atau brand tersendiri untuk produksi pesantren.
5. Mendirikan Koperasi Pesantren
Koperasi adalah salah satu budaya bisnis yang diturunkan secara turun
menurun di masyarakat kita, yang diakui oleh dunia. Koperasi dinilai
mampu bertahan krisis moneter di tahun 1998, karena memiliki sistem yang
kuat serta tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi makro secara
global.
Pesantren bisa mendirikan koperasi dengan keanggotan para santri dan
santriwati yang dibina oleh para ustadz dan ustadzah. Dengan memilih
berbagai jenis bisnis seperti percetakan, menjual kebutuhan sehari hari
santri, buku, atau toko kelontong bisa menjadikan koperasi pesantren
menjadi lebih berkembang.
6. Jasa Bimbingan Belajar Agama
Bimbingan belajar agama bisa dikomersilkan kalau memang mendapat persetujuan dari pihak pesantren. Mengajari anak membaca alquran bisa dijadikan sebagai bisnis jasa. Para santri bisa bekerja pada waktu tertentu misalnya akhir pekan dan mendatangi rumah murid untuk beberapa jam pelajaran. Berbicara mengenai tarif belajar, bisa dibicarakan dengan orangtua.
7. Mengelola YouTube dan Blog Pesantren
Terakhir bisa kamu pilih adalah mengembangkan youtube atau blog milik pesantren secara berjamaah, dengan demikian kalian bisa konsisten mendaaptkan pengunjung dan subscriber dengan konten agama atau kegiatan sehari hari di pesantren. Kalian bisa mendapatkan uang dari pemasangan iklan atau sistem endorsment di blog atau channel youtube kalian.
Kesimpulan
Semoga dengan ide dan inovasi yang mimin kosngosan rangkum dari berbagai sumber ini, bisa memberikan inspirasi dan referensi bagi semua pihak dalam mengembangkan kurikulum pendidikannya supaya lebih sesuai dan dibutuhkan oleh dunia kerja saat ini. (Sumber)
Post a Comment