Ponpes Lutih, Aset Umat Islam yang Sedang Mengalami Masa Sulit

 


Ponpes Lutih Martapura merupakan aset umat Islam. Sebagai umat muslim, kita punya kewajiban untu terus mendukung agar pesantren ini tetap bisa menjalankan kegiatannya.

 

Secara legalitas, Ponpes Lutih sudah memiliki akta pendirian dari notaris dan ijin operasional resmi dari Kementrian Agama. Untuk pengembangan kedepan, Ponpes Lutih telah memiliki lahan tanah wakaf yang memadai seluas kurang lebih 1 ha. 

 

Pondok yang dirintis sejak tahun 1995 ini kini kondisinya sedang stagnan atau “hidup segan mati tak mau”. Salah satu faktor penyebabnya karena pengelolaannya yang masih tradisional dengan SDM yang seadanya. 

 

Untuk itu, Ponpes Lutih perlu penataan ulang, baik dari sisi manajemen, SDM maupun dari sisi visi dan misi. Untuk merevitalisainya, manajemen Ponpes Lutih membutuhkan ide, gagasan dan strategi baru. 

 

Saat ini, fasilitas yang sudah tersedia di Ponpes Lutih saat ini adalah sebuah masjid, 3 ruang kamar untuk santri mukim dan gedung bangunan dengan 3 ruang kelas tempat belajar santri. Karena usia, dibangun tahun 1995, kondisi gedung dan ruang kelas tersebut kini rapuh; dindingnya lapuk, kusen dan kayu-kayu penyangga atap tidak kokoh lagi dan perlu segera direnovasi. 





 

Upaya Revitalisasi Ponpes Lutih 

 

Dengan niat tulus untuk menyelamatkan generasi muda dari gempuran modernisasi dan gaya hedonistik, Ponpes Lutih harus tetap ada sebagai tempat mendidik mereka. Pondok pesantren yang sudah dirintis sejak tahun 1995 ini harus tetap eksis untuk menyediakan alternatif bagi orangtua menyekolahkan anak-anak mereka. 

 

Untuk itu, pengurus Ponpes Lutih sedang dan akan melakukan revitalisasi total dengan merestrukrisasi pengurus yayasan, mereformasi visi dan misi, serta menyesuaikan program dan kurikulum. 

 

Mengingat kondisi bangunan pondok yang ada sudah tua dan rapuh, maka Ponpes Lutih memulai upaya revitaliasi ini dengan melakukan rehabilitasi bangunan pondok. 

 

Untuk memperlancar upaya revitalisasi ini, pengurus Ponpes Lutih mengajak para dermawan untuk bergotong royong berdonasi dengan menyisihkan Rp. 50 ribu saja ke rekening 16609010659 a/n Yayasan Hidayatul Mubtadi’ien. Konfirmasikan donasi Anda ke 0811 866 869 (Damas).

 

Pahala sedekah di jalan agama tidak akan terputus selamanya dan para santri yang terbantu inilah yang akan menolong para dermawan dan ahli sedekah di akhirat kelak. 

 

“Kita berharap aset umat ini terus bisa berkiprah dan maju karena keberadaan pondok ini sangat dibutuhkan masyarakat,” kata salah satu pengurus.

Post a Comment

Previous Post Next Post