KH. Khozin Mansur, Santri Hadlratusyeikh Hasyim Asy'ari

 


KH. Khozin Mansur yang asli Mayangan Jombang merupakan salah satu santri Hadlratusyeikh Hasyim Asy'ari. Selain meguru kepada Hadlratusyeikh, beliau juga belajar ilmu Falak ke Ponpes Sono Buduran. Kyai Khozin mendapat hadiah rubu' tembaga dari guru beliau. Kyai Khozin Mansur juga sempat mengaji kepada Kyai Khozin Khoiruddin pendiri Ponpes Al-Khoziny Buduran.

 
Kyai Khozin Mansur bagi Hadlratusyeikh adalah santri khusus karena beliau adalah putra Kyai Mansur Mayangan yang merupakan salah satu Guru Mbah Hasyim. Bukti lain perhatian Mbah Hasyim kepada Kyai Khozin adalah penugasan oleh Mbah Hasyim untuk memperkuat pelajaran Diniyah di Ponpes Rejoso Peterongan Jombang yang saat itu terkenal sebagai Ponpes Thoriqoh. 
 
 
Kehadiran Kyai Khozin muda membawa perubahan positif terutama dari sisi tambahan muatan keilmuan Diniyah. Kebanyakan guru Diniyah Ponpes Rejoso merupakan murid Kyai Khozin. KH Sholeh Qosim Ngelom salah satu alumni Ponpes Rejoso menganggap Kyai Khozin Mansur sebagai kakek guru. Karena Guru KH Sholeh Qosim merupakan murid dari Kyai Khozin Mansur.
 
 
Amanat mengajar dilaksanakan sepenuh hati. Bukan hanya dengan menyampaikan pelajaran/pengajian, Kyai Khozin Mansur muda juga menyusun kitab untuk bahan pengajaran. Salah satunya kitab Nadloman ilmu Nahwu Duror Al-Lawami' ( درراللوامع). Kitab ini tertanggal 31-1-1948 atau 19-03-1967. Tertulis pula kalimat تحت ملك محنية مصطفى . Menurut Gus Habib kitab ini dipersembahkan oleh Kyai Khozin untuk istri beliau, Nyai Mahniyah Mustofa. 
 
 
Romantisnya Kyai Khozin
 
 
Kitab karya beliau berikutnya adalah kitab Duror Al-Hisan (دررالحسان ) tentang Balaghoh yang membahas sastra arab. Kedua kitab ini hingga sekarang menjadi materi pelajaran di Ponpes Mamba'ul Hikam Putat Tanggulangin. Ada juga kitab Faraidl yang membahas tentang ilmu waris-mewaris yang diberi nama Roudlotul ardl (روضة الأرض ).
KH. Khozin Mansur Putat Tanggulangin Santri Hadlratusyeikh Hasyim Asy'ari (1)
Kitab Salafiyah
Ada cerita unik seputar pendirian Ponpes Manbaul Hikam Putat Tanggulangin. Kyai Khozin masuk Putat tahun 1942. Menikah dengan Nyai Mahniyah binti Mustofa. Suatu ketika, menurut cerita Gus Habibul Mahbub, Kyai Khozin muda diajak berdagang krupuk ke Bali. Ijin ke mertua ditolak. Kyai Mustofa malah minta dibacakan Tafsir Jalalain oleh Kyai Khozin. 
 
 
Pengajian Tafsir Jalalain mulai digelar di mushola sebelah selatan jalan. Santri pertama mertua beliau sendiri dan menarik minat warga sekitar. Pengajian berkembang hingga jadi pesantren seperti saat ini. Selain mendirikan dan mengasuh pesantren beliau juga mendirikan SMA dan SMP Islam bersama teman-teman pengurus Masyumi dan warga sekitar. 
 
 
Walau sekarang dikuasai orang lain, fakta sejarah pendirian tidak dihapus nama Kyai Khozin sebagai pendiri. Beliau juga yang merintis pengajian keliling di wilayah Tanggulangin dan Sidoarjo pada umumnya. Banyak peninggalan/atsar Beliau yang bermanfaat bagi umat hingga saat ini.

 
Perjuangan beliau di Ponpes, di NU, di masyarakat diteruskan oleh Anak, Cucu, menantu, santri dan umat. Saat ini beliau menghadap Allah SWT. Orang mengatakan beliau meninggal dunia tapi hakikatnya beliau masih hidup dan memberi kemanfaatan bagi yang masih hidup. Semoga bermanfaat dan menginspirasi kita semua.

Post a Comment

Previous Post Next Post